Sumber: http://www.serambinews.com/news/view/41732/puluhan-warga-jangkabuya-datangi-dkp
Puluhan petani tambak asal Kecamatan Jangkabuya, Pidie Jaya, Rabu (27/10) mendatangi Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat. Mereka protes terhadap calon penerima bantuan pemerintah yang dinilai tidak sesuai fakta. Menanggapi tuntutan tersebut, Kadis Kelautan berjanji segera turun untuk meninjaunya.
Kedatangan petani tambak yang berjumlah sekitar 27 orang menjelang pukul 11.00 WIB itu, sempat menjadi tanda tanya sejumlah warga gampong setempat termasuk para nelayan dan muge ikan yang kebetulan sedang berada di pangkalan pendaratan ikan (PPI) Balek Dayah Kleng. Setelah mengetahui persoalan, kemudian warga pun berlalu.
Mereka datang dalam dua gelombang. Gelombang pertama berjumlah 15 orang yang datang duluan langsung diterima Kadis Kelautan dan Perikanan Pijay, Drs Syahruddin. Rombongan berikutnya tiba setengah jam kemudian juga langsung dipersilahkan masuk ke ruang kadis.
Awalnya, suasana tampak agak memanas. Mereka yang datang berasal dari sejumlah desa antara lain, Jurong Ara, Jurong Tengah, Jurong Minje, Keude Jangkabuyta, Gampong Cot dan Gampong Meunasah Lueng.
Lima dari puluhan petani tambak bertindak sebagai juru bicara. Mereka mempertanyakan keabsahan calon penerima bantuan pengembangan sumberdaya perikanan di wilayahnya. Dari 40 orang anggota yang tertera di empat kelompok calon penerima, sebagiannya adalah sama sekali bukan petani tambak.
Juru bicara dalam pertemuan tersebut antara lain, Agus Hasan, Fauzi Yunus, Azhar Adam dan Samsul. Disinyalir, ketua kelompok sengaja mencantumkan nama yang memang tidak mengelola usaha pertambakan sebagai calon penerima bantuan karena faktor lain semisal yang bersangkutan adalah anggota keluarganya. Sementara orang yang benar-benar berusaha di bidang tersebut bahkan sebagai pemilik lahan justru ditinggalkan.
Seharusnya, tambah Samsul, pemerintah mengarahkan bantuan tersebut benar-benar kepada para petani tambak dengan jalan melakukan pendataan secermat mungkin. Tetapi kenyataan di lapangan mereka yang tidak berusaha di bidang tersebut, tetapi justru didaftar sebagai calon penerima bantuan.
“Saya sendiri tidak tercantum di daftar itu,” kata Tarmizi M Syah, Keuchik Jurong Teungoh Jangkabuya dengan nada kesal. Fauzi Yunus bersama rekannya Agus Hasan dalam keterangannya kepada Kadis Kelautan dan Perikanan Pijay meminta kejelasan, sejauh mana kebenaran nama-nama yang tertera pada daftar calon penerima, sementara yang bersangkutan bukan petani tambak.
Disebut-sebut, kata Fauzi, bantuan itu bersumber dari sebuah partai nasional. Sehingga dalam penyalurannya mereka sengaja mengarahkan kepada pendukungnya. Umumnya lahan tambak berada di kawasan Jangkabuya Barat.
Menanggapi persoalan tersebut, Kadis DKP Pijay, Syahruddin berjanji, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan peninjauan ke lapangan. Jika apa yang dilaporkan itu ternyata benar atau nama yang tersebut di daftar sama sekali bukan petani tambak, maka akan dilakukan pendataan ulang dengan cermat.
Dengan demikian, bantuan mencapai ratusan juta itu tepat sasaran. Khabarnya bantuan yang disalurkan itu bukan dalam bentuk uang kontan, tapi berupa benur bandeng, benur udang dan rumput laut | |