www.pidiejaya.co.nr

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
www.pidiejaya.co.nr

WEBSITE MASYARAKAT PIDIE JAYA SE JABODETABEK DAN SEKITARNYA

Masyarakat Pidie Jaya di Jakarta Jl. Raya Lenteng Agung no.18,Lenteng Agung,Jagakarsa,Jakarta Selatan  Telp. 78845567, Hp. 0811 905683 (Alauddinsyah), 08161908281 (M. Natsir) URL: http://www.pidiejaya.co.nr/ Email:bamuspidiejaya@gmail.com;pidiejaya.jkt@gmail.com

    Dari Paris, Aceh Berterimakasih kepada Dunia

    Hidayatullah
    Hidayatullah
    Admin Utama
    Admin Utama


    Jumlah posting : 48
    Join date : 14.04.09
    Age : 53
    Lokasi : Ulee Gle-Pidie Jaya

    Dari Paris, Aceh Berterimakasih kepada Dunia  Empty Dari Paris, Aceh Berterimakasih kepada Dunia

    Post by Hidayatullah Sat 26 Jun 2010 - 23:43

    Sumber : http://serambinews.com/news/view/32715/dari-paris-aceh-berterimakasih-kepada-dunia

    SANGGAR Cut Nyak Dhien, Banda Aceh ikut tampil di Gedung Unesco, di Paris, Prancis, Kamis (10/6) atau Jumat (11/6) waktu Indonesia untuk memeriahkan “Pagelaran Malam Budaya Indonesia” yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia di Paris (KBRI Paris) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh. Pagelaran tersebut mengambil tema Senyum Aceh (Sourire D’Aceh).

    Ketua Sanggar Cut Nyak Dhien, Darwati A Gani, dalam pesan singkatnya kepada Serambi Jumat (11/6) malam, menyebutkan tema Sourire D’Aceh atau Senyum Aceh dipilih untuk menunjukkan Aceh pascatsunami kepada masyarakat internasional, khususnya masyarakat Prancis. Yakni Aceh yang siap membangun dan tersenyum menatap masa depan yang lebih baik dengan penuh percaya diri demi kemakmuran penduduknya.

    Istri Gubernur Aceh Irwandi Yusuf ini mengatakan, selaku ketua sanggar, ia diberi kesempatan untuk berpidato di depan sekitar 1.500 orang yang hadir. “Inti dari pidato saya bahwa persembahan tarian dari Sanggar Cut Nyak Dhien ini sebagai ucapan terima kasih dari masyarakat Aceh, atas kepedulian negara-negara Uni Eropa dalam membantu memulihkan kembali kehidupan masyarakat Aceh setelah tsunami,” kata Darwati.

    Selain penampilan tim sanggar, tambah Darwati, dalam acara tersebut juga ditampilkan slide gambar-gambar tentang kejadian tsunami dan kegiatan pembangunan kembali Aceh pascabencana dahsyat tersebut. “Tamu yang hadir antara lain para duta besar, diplomat dari berbagai negara, perwakilan NGO internasional, serta masyarakat Indonesia yang tingggal di Paris,” ujarnya.

    Menurut Darwati, dalam kesempatan tersebut ia juga sempat berbicara mengenai Tari Saman dengan perwakilan Unesco Indonesia. “Tari saman sudah didaftarkan di Unesco sebagai warisan budaya, mungkin Juli nanti akan diumumkan penetapannya,” kata Darwati.

    Sementara itu, situs Kementerian Luar Negeri Indonesia (www.deplu.go.id) memberitakan, pagelaran malam budaya itu dibuka oleh KUAI KBRI Paris, Maruli Tua Sagala dan dihadiri sekitar 1.250 pengunjung, terdiri dari pejabat pemerintah, anggota parlemen dan senat, kalangan diplomatik, wartawan, masyarakat Prancis, dan warga masyarakat Indonesia yang tinggal di Paris.

    Dalam sambutannya, KUAI KBRI menyampaikan penyelenggaraan malam budaya ini merupakan apresiasi Indonesia kepada masyarakat internasional, khususnya masyarakat Prancis atas perhatian dan simpati yang besar yang diberikan kepada Indonesia untuk pemulihan Aceh dan Nias dari bencana alam tsunami pada 26 Desember 2004 lalu.

    Teriakan bravo
    Diberitakan juga, Tim Kesenian Aceh Darussalam pada acara tersebut menampilkan beberapa tarian, antara lain: Peumulia Jamee, Phok Teupeun, Guel, Saman, Kipah Sikarang, Rapai Geleng, Prang Sabilillah, Rampoe Aceh, dan musik Aceh. Salah satunya, Tari Saman telah dinominasikan masuk sebagai Intangible Cultural Heritage ke Unesco, yang pemilihannya akan ditentukan pada Juli 2010 mendatang.

    Antusiasme pengunjung pada malam tersebut ditunjukkan dengan tepuk tangan keras yang kerap diselingi teriakan ‘bravo, bravo’. Para penonton juga menyerbu para penari usai pertunjukan untuk berfoto bersama dan berdialog secara langsung yang dipandu oleh para penterjemah dari KBRI Paris. “Interaksi seperti ini sangat positif untuk meningkatkan pemahaman dan apresiasi para penonton terhadap budaya dan kesenian Indonesia, khsusunya Aceh,” tulis berita yang bersumber dari KBRI Paris tersebut.

    Acara Pagelaran Malam Budaya tersebut juga dimanfaatkan oleh KBRI Paris untuk mempromosikan tujuan-tujuan wisata Indonesia dengan membagi-bagikan brosur tujuan pariwisata Indonesia dalam bahasa Prancis yang diterbitkan oleh KBRI Paris disertai souvenir berupa tas batik. Melalui upaya tersebut, diharapkan publik Prancis lebih mengenal dan melakukan kunjungan wisata ke Indonesia.(zainal arifin)