BANDA ACEH - Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf mengatakan, pemerintah Aceh mendukung penuh pelaksanaan syariat Islam melalui pendidikan yang bersendikan syariat. Penegasan ini diutarakan saat wisuda peserta fahmul Quran angkatan I dan II 2008 serta pembukaan pelatihan angkatan ke III 2009, Kamis (16/4) di Banda Aceh. Menurut Irwandi Yusuf, kegiatan ini bagian dari keseriusan pemerintah Aceh mendukung
pelaksanaan syariat Islam. “Kami percaya melalui pendidikan bersendikan syariat Islam akan lebih mudah diterima dan mudah masuk relung hati masyarakat kita.”
Ia mengakui, sejak setahun terakhir, pemerintah Aceh melalui BKPP bekerjasama dengan Yayasan Fajar Hidayah telah melatih 500 guru SD di Aceh dan tahun ini pelatihan yang sama dilanjutkan untuk 1000 guru. Kegiatan terlaksana di bawah kerjasama Dinas Pendidikan Aceh dan Yayasan Fajar Hidayah. Di depan Dirjen Dikdasmen Depdiknas yang diwakili oleh Direktur Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Eko Djatmiko Soekamto, pimpinan dewan, Presiden Direktur Yayasan Fajar Hidayah, Mirdas Eka Yora, Presiden Direktur PTC Lerning School International, Puspa Sivan, dan Kadis Pendidikan Aceh, Mohd Ilyas SE MM, Gubernur Irwandi mengatakan, sejarah mencatat peradaban masyarakat Aceh terkenal malalui gambaran masyarakat Islami. Dulu, Aceh terkenal
sebagai pusat dakwah dan pendidikan Islam nusantara dan internasional.
Begitujugatata kelola pemerintahnya sudah menerapkan sistem kenegaraan yang maju.
Semuanya selalu diladasi semangat syariat Islam yang menyatu dalam karakter individu masyarakat Aceh. Keindahan sejarah ingin diulangi lagi saat ini. Dan, dimulai dari pendidikan, katanya. Ia berharap fahmul quran mengilhami dan mewarnai kemajuan Aceh. Sekalipun anak didik mempelajari ilmu dan teknologi akan tetapi anak tersebut dapat
menghubungkan dengan nilai agama yang terkandung dalam Alquran. “Kita pahami Alquran adalah kitab Allah yang sungguh sarat kebenaran, ilmu dan realita,” ujarnya.
Melalui fahmul quran diharapkan syariat Islam menjadi ruh, spirit dan landasan yang kuat dalam mewujudkan masyarakat Aceh yang madani, maju, modren, santun, berakhlak mulia, teguh, jujur, amanah, terpercaya, taat, berakidah kokoh, berwawasan luas dan cinta teknologi. Dalam teks pidato yang disampaikan oleh Kabag Humas, Nurdin F Joes, Gubernur Irwandi Yusuf mengatakan, rasa cinta yang dalam terhadeap syariat Islam
menjadi lokomotif yang menyala dan membara dalam setiap sanubari masyarakat sehingga dalam menjalankan syariat bukan karena terpaksa tetapi karena paham, cinta, bangga dan
tunduk secara ikhlas pada panggilan Syariat. Sementara itu, Kadis Pendidikan Aceh, Mohd Ilyas mengatakan, saat ini dinas pendidikan melakukan penguatan di bidang
fahmul quran serta pendidikan Islami di sejumlah sekolah. Rekomendasi ulama Aceh yang sepakat untuk implementasi wajib baca Alquran bagi murid SD suatu hal yang harus
dilakukan.
pelaksanaan syariat Islam. “Kami percaya melalui pendidikan bersendikan syariat Islam akan lebih mudah diterima dan mudah masuk relung hati masyarakat kita.”
Ia mengakui, sejak setahun terakhir, pemerintah Aceh melalui BKPP bekerjasama dengan Yayasan Fajar Hidayah telah melatih 500 guru SD di Aceh dan tahun ini pelatihan yang sama dilanjutkan untuk 1000 guru. Kegiatan terlaksana di bawah kerjasama Dinas Pendidikan Aceh dan Yayasan Fajar Hidayah. Di depan Dirjen Dikdasmen Depdiknas yang diwakili oleh Direktur Pembinaan Sekolah Luar Biasa, Eko Djatmiko Soekamto, pimpinan dewan, Presiden Direktur Yayasan Fajar Hidayah, Mirdas Eka Yora, Presiden Direktur PTC Lerning School International, Puspa Sivan, dan Kadis Pendidikan Aceh, Mohd Ilyas SE MM, Gubernur Irwandi mengatakan, sejarah mencatat peradaban masyarakat Aceh terkenal malalui gambaran masyarakat Islami. Dulu, Aceh terkenal
sebagai pusat dakwah dan pendidikan Islam nusantara dan internasional.
Begitujugatata kelola pemerintahnya sudah menerapkan sistem kenegaraan yang maju.
Semuanya selalu diladasi semangat syariat Islam yang menyatu dalam karakter individu masyarakat Aceh. Keindahan sejarah ingin diulangi lagi saat ini. Dan, dimulai dari pendidikan, katanya. Ia berharap fahmul quran mengilhami dan mewarnai kemajuan Aceh. Sekalipun anak didik mempelajari ilmu dan teknologi akan tetapi anak tersebut dapat
menghubungkan dengan nilai agama yang terkandung dalam Alquran. “Kita pahami Alquran adalah kitab Allah yang sungguh sarat kebenaran, ilmu dan realita,” ujarnya.
Melalui fahmul quran diharapkan syariat Islam menjadi ruh, spirit dan landasan yang kuat dalam mewujudkan masyarakat Aceh yang madani, maju, modren, santun, berakhlak mulia, teguh, jujur, amanah, terpercaya, taat, berakidah kokoh, berwawasan luas dan cinta teknologi. Dalam teks pidato yang disampaikan oleh Kabag Humas, Nurdin F Joes, Gubernur Irwandi Yusuf mengatakan, rasa cinta yang dalam terhadeap syariat Islam
menjadi lokomotif yang menyala dan membara dalam setiap sanubari masyarakat sehingga dalam menjalankan syariat bukan karena terpaksa tetapi karena paham, cinta, bangga dan
tunduk secara ikhlas pada panggilan Syariat. Sementara itu, Kadis Pendidikan Aceh, Mohd Ilyas mengatakan, saat ini dinas pendidikan melakukan penguatan di bidang
fahmul quran serta pendidikan Islami di sejumlah sekolah. Rekomendasi ulama Aceh yang sepakat untuk implementasi wajib baca Alquran bagi murid SD suatu hal yang harus
dilakukan.